Senin, 03 Februari 2014

About Us

Sejarah Kungfu Wing Chun


Wing Chun terbentuk kira-kira 275 tahun yang lalu pada era dinasti Ching berkuasa di daratan China. Pemerintahan dinasti Ching berasal dari orang-orang Manchuria (China Utara/Mongolia) yang berhasil menaklukkan sebagian besar daratan China dari dinasti sebelumnya yaitu dinasti Han. 

Pada era dinasti Han pusat beladiri yang paling terkenal berasal dari Kuil Shaolin, dan pada era dinasti Ching orang-orang Manchuria melarang rakyatnya untuk berlatih beladiri (kecuali militer), khususnya di kuil Shaolin karena dikhawatirkan akan menimbulkan pemberontakan yang dapat berakibat fatal bagi pemerintahan orang-orang Manchuria. Akibatnya kuil Shaolin di tutup kecuali hanya untuk keperluan peribadatan saja. Semua orang yang ketahuan berlatih beladiri ditangkap dan tidak segan-segan di eksekusi di depan umum.

Menyikapi hal tersebut para penerus dinasti Han khususnya para ahli beladiri dari Shaolin mengadakan pertemuan rahasia yang di pelopori oleh 5 orang pendekar tangguh. Dan untuk mengantisipasi aturan dari kerajaan, mereka berusaha merancang sebuah aliran beladiri baru yang tidak butuh waktu lama untuk menguasainya.

Sekedar informasi, untuk menguasai aliran-aliran beladiri klasik dari Shaolin seperti kungfu-kungfu hewan dan lain-lainnya dibutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun pembelajaran bagi seorang pendekar untuk menguasainya. Oleh karena itu mereka merancang suatu aliran beladiri yang lebih efektif dan efisien yang bisa dikuasai dalam waktu relatif singkat hanya 3 – 5 tahun saja dengan pertimbangan :

1.      Dikarenakan parajurit Manchuria juga menguasai banyak aliran kungfu klasik, maka aliran baru ini harus bisa menetralkan aliran kungfu lama tersebut dan melumpuhkannya.
2.      Dalam segi kekuatan fisik dan power individu, prajurit Manchuria di pastikan lebih unggul di karenakan telah terasah dalam latihan puluhan tahun. Oleh karena itu aliran baru ini harus bisa lebih unggul tanpa harus mengedapankan kekuatan fisik dan power semata.

Berbekal dari penggabungan dan pengeditan tehnik-tehnik dasar dan pengembangan dari masing-masing aliran kelima pendekar Shaolin tersebut, maka diciptakanlah aliran kungfu baru yang memiliki prinsip-prinsip dasar (Konsep Dasar) yaitu:

1.    Gaya bertarung yang lebih simple (tidak terlalu banyak gerakan dan kembangan)
2.      Pergerakan yang lebih simple dan efisien
3.      Mengutamakan perlindungan garis tengah tubuh dalam bertahan
4.      Jangan melawan kekuatan dengan kekuatan (Force againts force)
Prinsip inilah yang menjadi prinsip dasar aliran kungfu Wing Chun yang berkembang hingga saat ini.

Namun sayang sebelum aliran ini diajarkan secara konsisten kepada para murid yang lain, seorang penghianat dari dalam kuil melaporkan “kegiatan rahasia” para pendekar utama ini kepada pemerintah. Alhasil dengan kekuatan militernya para prajurit Manchuria menyerang habis-habisan kuil Shaolin bahkan hingga dibakar dan diratakan dengan tanah.

Tidak banyak yang selamat dari insiden tersebut, dan salah satu dari kelima pendekar pencipta “aliran baru” yang berhasil menyelamatkan diri adalah seorang pendekar wanita Sil Lum nun bernama Ng Mui.
Dalam pengembaraannya Ng Mui mewariskan tehnik beladiri aliran baru tersebut kepada seorang anak gadis yatim piatu yang bernama Yim Wing Chun .

Dari Yim Wing Chun lah beladiri ini mulai dikenal sehingga namanya diabadikan menjadi nama dari aliran baru ini. Yim Wing Chun akhirnya mengajarkan beladiri ini kepada suaminya Leung Bok Cho, juga seorang ahli beladiri yang akhirnya mengembangkan Wing Chun menjadi salah satu aliran kungfu yang layak diperhitungkan di daratan Tiongkok.

Filosofi
Dalam setiap aliran beladiri memiliki filosofi masing-masing yang juga dijadikan dasar pemikiran dalam kultur budaya dan prikehidupan masyarakat. Oleh karena itulah para ahli beladiri selain handal dalam pertarungan juga dihormati karena sikap-sikap mereka yang menjunjung tinggi nilai filosofi dari aliran beladiri yang mereka anut dan menjadikan mereka sebagai tokoh yang disegani dalam suatu komunitas ato masyarakat umum.

Filosofi yang mendasari Wing Chun adalah:
Untuk mengambil kendali dari hidup kita dan membuat keputusan yang tepat untuk kita.
 
Wing Chun adalah benar-benar sebuah seni bela diri tempur, tetapi juga jauh lebih praktis dan efisien, sehingga korelasinya dalam kehidupan adalah pola pikir manusia yang rumit harus segera di sederhanakan dalam mengambil keputusan atau tindakan.

Para praktisi (pendekar) Wing Chun diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang singkat untuk memenangkan pertempuran dalam hidup mereka, artinya dalam kehidupan diajarkan untuk tidak membuang waktu percuma seperti halnya dalam bertarung, secepat mungkin musuh harus tumbang dengan serangan yang efisien.
Hal ini penting, karena untuk menggunakan konsep yang sama dengan prinsip yang digunakan dalam pertempuran akan dapat meningkatkan kemampuan lainnya bidang kehidupan kita. Setiap prinsip pertempuran juga bisa diartikan secara filosofis.

Para pendiri Wing Chun juga percaya bahwa praktek Wing Chun dan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan filosofi harus menjadi katalisator untuk menempatkan setiap praktisi di kursi pengemudi hidupnya.

Pengembangan kemampuan pertempuran besar harus memberikan dampak pada masing-masing dari kita yaitu kemampuan untuk bersikap baik, penuh kasih, dan mencintai dengan mengatasi ketakutan yang sering menampakkan diri sebagai kemarahan dan kebencian.

Para prajurit yang benar-benar kompeten tidak akan pernah sombong.

Orang yang benar-benar aman, bebas dari kebutuhan untuk mengesankan orang lain dengan kecakapan fisik nya, dan bebas dari kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Dia bisa memahami, menerima, pendapat dan kondisi orang lain tanpa takut dirinya dianggap lemah hanya karena berbuat baik.

Alasan di balik filosofi adalah untuk membantu kita masing-masing memanfaatkan kekuatan batin yang kita semua miliki, dan membantu kita untuk mengambil kendali dan tanggung jawab untuk hidup kita sendiri.

Aliran ini dirancang untuk membantu kita mengenali bagaimana menggunakan energi positif dalam mencapai tujuan yang bersifat positif jauh lebih kuat daripada pikiran negatif dan perbuatan yang negatif.

Musuh kita adalah diri kita sendiri, bila kita sering melihat ke dalam diri kita sendiri dan mampu mengatasi setan kita sendiri yang kerap menimbulkan rasa takut dan ketidakamanan dalam hati, maka kita akan menemukan jalan menuju kehidupan yang lebih bahagia.

Tidak peduli berapa banyak orang yang bisa mengalahkan kita dalam pertempuran, kita akan menemukan kebahagiaan abadi tanpa membawa kerugian kepada orang lain.

Keterampilan pertempuran yang kompeten adalah penting, tetapi harus digunakan hanya untuk melindungi diri sendiri atau orang yang kita cintai di saat bahaya mengancam.

Tertarik untuk mempelajari seni bela diri yang unik ini??? langsung saja datang ke perguruan Wing Chun "Bangau Putih" di Kampus 2 UMS Fakultas Ekonomi Lt 3, setiap hari Jum'at pukul 19.00 WIB info lebih lanjut tentang kami silakan baca artikel dibawah ini atau hubungi Contoct Person kami : 0857 2638 6726 (Apip).


Wing Chun Bangau Putih Cabang Solo

Wing Chun merupakan seni beladiri Cina yang berasal dari aliran selatan. Wing chun sering disebut juga dengan Yong chun yang mempunyai arti nyanyian musim semi. Wing chun merupakan seni beladiri cina yang memiliki gerakan fleksibel dan mematikan. Konon beladiri ini diciptakan oleh seorang biksu wanita bernama Ng Mui yang kemudian mengajarkan beladiri ciptaannya kepada seorang gadis yang bernama Yim Wing Chun sehingga sampai saat ini beladiri ini dinamai dengan Wing Chun.
Dewasa ini banyak sekali bermunculan pelatihan-pelatihan wing chun yang diselenggarakan secara singkat, baik lewat seminar maupun workshop. Cukup mengherankan padahal wing chun adalah beladiri meski terkesan lembut namun tetap dibutuhkan fisik. Bagaimana mungkin bisa bertarung dengan baik apalagi kondisi dijalanan yang begitu keras tanpa dibutuhkan power dan speed yang baik. Hal inilah yang mendorong berdirinya wing chun bangau putih.
Wing chun Bangau Putih sendiri sudah mulai membuka latihan di Jogjakarta sejak tahun 2009, hanya saja pada saat itu masih bersifat tertutup dan tidak diajarkan untuk umum. Dibawa oleh seorang Sifu bernama sifu Awan keturunan Tionghoa yang berasal dari daerah Singkawang, Kalimantan Barat. Sifu Awan belajar langsung ilmu Wing chun dari kakeknya yang merupakan pengikut saolin yang berasal dari daerah Fujian, Cina. Berbeda dengan aliran Wing chun yang berkembang saat ini (aliran hong kong), gerakkan wing chun bangau putih lebih terlihat sangat berpower dan memiliki kecepatan yang tinggi. Hal inilah yang membedakan wing chun bangau putih dengan wing chun yang lainnya.
Pada tahun 20013 sifu Awan mengamanatkan kepada salah seorang muridnya untuk membuat perkumpulan bangau putih secara resmi dalam rangka untuk menyebarkan seni beladiri Cina dan mengajarkannya untuk masyarakat umum. Maka pada tahun itu pula dibentuklah perkumpulan Wing chun Bangau Putih secara resmi dengan akta notaris Drs. Salim Ghofur, SH,MKn.

Kunjungi Website resmi kami di http://wingchun-bangauputih.com/

Program

Wing Chun Bangau Putih Cabang Solo

Program Tingkat Satu (LEVEL 1) adalah merupakan program latihan dasar atau basic trainee dalam seni beladiri Wingchun Bangau Putih. Program Level 1 memiliki tujuan untuk mengenalkan gerakan-gerakan dasar dari beladiri wingchun serta melatih para siswa untuk terbiasa terhadap gerakan yang memiliki khas dari seni beladiri asal china ini. Pelatihan program dasar ini meliputi pelatihan Kuda-kuda, Pukulan dasar Wingchun, serta Latihan Tangkisan dasar wingchun.
Program Tingkat Dua (LEVEL 2) adalah merupakan program latihan Tingkat Lanjutan seni beladiri Wingchun Bangau Putih. Program Level 2ini memiliki tujuan untuk mampu mengaplikasikan gerakan dasar wingchun kedalam jurus yang aplikatif sehingga dapat digunakan dan dikombinasikan dengan teknik dalam wingchun.Pelatihan program level 2 ini meliputi Chum Kiu, Chi Sao, serta aplikasinya di dalam kehidupan sehari-hari.
Program Tingkat Tiga (LEVEL 3) adalah merupakan program latihan Tingkat Menengah seni beladiri Wingchun Bangau Putih. Program Level 3 ini memiliki tujuan untuk mempelajari lebih lanjut tingkatan jurus dalam seni beladiri wingchun, serta dapat mengaplikasikan gerakan dasar wingchun kedalam pertarungan yang kemungkinan terjadi. Pada program level 3 ini para siswa akan mempelajari beberapa jurus meliputi Biu Je, Chi Sao Ganda serta kombinasinya yang dapat langsung diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Program Tingkat Empat (LEVEL 4) adalah merupakan program latihan Tingkat Akhir dari program seni beladiri Wingchun Bangau Putih ini. Program ini di desain dan diarahkan agar para siswa mampu untuk mengaplikasikan gerakan tingkat ahli dan jurus-jurus wingchun kedalam jurus yang aplikatif sehingga dapat digunakan dalam berbagai fight dan pertarungan yang akan terjadi. Pelatihan program level 4 ini meliputi Jurus Muk Yang Jok (boneka kayu) serta cara penerapannya didalam pertarungan, Chi Sao ganda tingkat lanjut, serta penambahan materi wingchun yang dikombinasi dengan seni beladiri street fighter, agar para siswa memiliki wawasan yang luas terhadap seni beladiri dari wingchun secara aplikatif.


KENAPA HARUS BERGABUNG DENGAN KAMI? :
  1. Biaya latihan yang terjangkau
  2. Berbadan hukum
  3. Mendapat Support dari lawyer
  4. Memperoleh sertifikat
  5. Menerapkan gerakan yang aplikatif dan fleksibel
  6. Memiliki Cabang di berbagai kota
FASILITAS YANG DIBERIKAN :
  1. Sertifikat
  2. Bantuan lawyer atau pengacara
  3. Wingchun berbadan hukum pemerintah
  4. Suasana latihan yang penuh dengan kekeluargaan

    Tempat & Waktu Latihan:
    Kampus 2 UMS Gedung FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Lt.3
    Jum'at, jam 19.00 WIB.
    Contact Person : Apip (0857 2638 6726)

0 komentar:

Posting Komentar